BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Permasalahan
Fenomena pemanasan global dewasa ini sungguh membuat para ilmuwan peneliti lingkungan khawatir, peraih penghargaan Nobel Perdamaian 2007 dan mantan wakil presiden AS Al Gore menyatakan dalam pidatonya bahwa apabila kita sebagai penduduk dunia tidak melakukan sesuatu mulai saat ini, dimana suhu rata-rata bumi berkisar antara 15 derajat celcius, maka suatu saat nanti panas bumi akan menjadi 440 derajat celcius, karena terus berlangsungnya aktivitas manusia yang membuat bumi semakin panas, misalnya ; penggunaan kertas yang boros akan mendorong terus berlangsungnya penebangan liar (ilegal logging); kendaraan bermotor yang terus bertambah dan mengeluarkan emisi karbon monoksida yang lebih banyak; penggunaan peralatan rumah tangga yang menggunakan freon seperti lemari es, AC dan peralatan lain yang mengeluarkan gas, penggunaan listrik yang tidak hemat, penggunaan plastik dan gaya hidup lainnya yang tidak ramah lingkungan lainnya , membuat bumi semakin panas.
Fenomena dunia pendidikan dewasa inipun sungguh perlu mendapat perhatian serius dari berbagai fihak, sistem pendidikan yang tidak dapat menyesuaikan dengan kondisi global dan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di masa sekarang dan masa depan yang berorientasi pada lingkungan, sungguh tidak tepat untuk terus dipertahankan, output yang tidak memiliki kompetensi untuk eksis di masyarakat yang semakin banyak tantangan membuat konsumen memilih melanjutkan pendidikan di negara tetangga yang memiliki sistem pendidikan yang lebih unggul. Masyarakat secara logika menginginkan hidup di lingkungan yang memiliki kualitas lingkungan yang lebih baik, dan itu terdapat di negara yang kesadaran akan lingkungan hidupnya telah lebih baik. Kita tidak bisa tak acuh terhadap apa yang sedang terjadi pada perubahan iklim sekarang ini, untuk itu program-program pendidikan seharusnya diintegrasikan dengan program lingkungan hidup, sebagai upaya pengimplementasian program dunia dalam menghadapi problem global warming.
Lingkungan hidup dirasakan sangat penting dalam kehidupan manusia baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kadang menggeser pemahaman masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan sebagai akibat dari budaya materialistis yang tidak diimbangi oleh kesadaran manusia akan pentingnya memiliki kearifan pada lingkungan. Kriteria kualitas SDM yang diperlukan saat ini bukan saja harus unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tapi juga kearifannya dalam menggunakan sumber daya alam, mengingat kerusakan lingkungan dan sumber daya alam lainnya saat ini sudah sangat menghawatirkan. Kearifan manusia dalam menggunakan dan mengelola lingkungan sebagai sumber daya untuk pembangunan tidak terjadi begitu saja tetapi memerlukan proses pendidikan yang panjang. PBM yang diintegrasikan dengan pendidikan kearifan terhadap lingkungan hidup sangatlah penting untuk membina peserta didik agar memiliki pengertian ,kesadaran dan perilaku yang rasional serta memiliki tanggungjawab dampak perilaku kehidupannya sehari-hari dimanapun mereka berada. Siswa yamg memiliki tingkat pemahaman yang baik terhadap ajaran agama cenderung lebih arif memperlakukan alam sekitarnya, pengimplementasian Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari sangat mencerminkan dan sejalan dengan efek positif kaidah kelestarian alam, ayat-ayat suci telah mengatur semua segi kehidupan manusia ; Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an surah Ar-Rum, 30: 41-42 sebagai berikut: “ Telah tampak kerusakan di darat dan di laut ,disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan pada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka ,agar mereka kembal ke jalan yang benar” (41), artinya penegasan Allah bahwa berbagai kerusakan terjadi di daratan dan lautan adalah akibat ulah atau perbuatan manusia. Hal tersebut hendaknya disadari oleh umat manusia dan karenanya umat manusia harus segera menghentikannya termasuk di angkasa raya dan menggantinya dengan perbuatan baik dan bermanfaat untuk kelestarian alam (lingkungan hidup). Allah SWT Menciptakan alam semesta dan segala isinya ,daratan lautan angkasa raya, flora dan fauna adalah untuk kepentingan umat manusia. Manusia sebagai khalifah di muka bumi diamanatkan oleh Allah SWT untuk melakukan usaha-usaha agar alam semesta dan segala isinya tetap lestari, sehingga umat manusia dapat mengambil manfaat, menggali dan mengolahnya untuk kesejahteraan umat manusia dan sekaligus sebagai bekal dalam beribadah dan beramal saleh.
Ketamakan umat manusia terhadap alam seperti itu menimbulkan akibat buruk seperti longsor, banjir, kekeringan, tata alam yang tidak teratur, dan udara serta air yang tercemar. Maka sungguh egois bagi orang yang tidak mau ikut serta dalam mengembalikan kelestarian alam atau ikut serta dalam program ramah lingkungan yang disuarakan oleh pemerintah dan dunia, diharapkan bahwa kita tidak hanya menikmati kekayaan alam dan tidak memikirkan kehidupan anak cucu kelak.
Diperlukan upaya yang keras dan konsisten dari kita semua, sebagai khalifah di muka bumi, agar kewajiban untuk memelihara dan melestarikan alam demi kesejahteraan bersama tetap terjaga dengan mempelajari sejarah umat manusia terdahulu dan mengambil pelajaran daripadanya.
Kearifan manusia dalam menggunakan dan mengelola lingkungan sebagai sumber daya untuk pembangunan bukan terjadi dengan seketika tetapi memerlukan proses pendidikan. Pergaulan dan gaya hidup remaja maupun orang tua yang mengajari genersi
muda sudah memiliki nilai-nilai dan pandangan berbeda dengan apa yang seharusnya, kecenderungan kehidupan yang lebih konsumtif menjadikan generasi muda kita lebih manja dan kurang perduli terhadap lingkungan baik lingkungan alam maupun masyarakat sekitar. Sifat-sifat yang egois tersebut memunculkan sifat lain yang sangat berbahaya yaitu tidak terbentuknya sifat tanggungjawab baik atas apa yang mereka lakukan apalagi tanggungjawab terhadap lingkungan dan kemandirian.
Pendidikan lingkungan hidup merupakan program pendidikan untuk membina anak atau peserta didik, agar memiliki pengertian, kesadaran ,perilaku yang rasional serta tanggungjawab tentang kelestarian linkungan hidup di sekolah atau dimanapun ia berada, dimulai dengan pemahaman siswa atas apa yang telah diperingatkan Allah SWT dalam Al- Qur’an, yang kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari ,dimulai dari sekolah, baik mengenai bagaimana cara berhubungan dengan Allah SWT, dengan manusia juga dengan alam semesta, dengan cara menambahkan pelajaran agama yang khusus mengkaji isi Al-Qur’an dan Hadits yang sahih, juga tentang etika berperilaku sesuai dengan tuntunan agama dan norma yang berlaku. Kembali ke ajaran agama adalah suatu keharusan apabila kita ingin kehidupan dunia yang seimbang. Kehidupan yang lebih baik akan tercipta apabila kita kembali ke ajaran Rosulullah Muhammad SAW karena tidak ada kehidupan yang sebaik-baiknya kecuali kehidupan di jaman ketika Beliau dan sahabat Khulafaur Rasyidin sedang memimpin .
Lingkungan sekolah yang berinovasi merupakan salah satu contoh lingkungan hidup hasil binaan manusia, yaitu lingkungan hidup yang dibentuk, dimodifikasi, dikelola dan ditentukan kondisinya oleh manusia guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Diharapkan setiap warga sekolah dapat ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindarkan diri dari dampak lingkungan yang negatif yang pada akhirnya akan melahirkan tempat yang baik dan ideal dimana didapat segala ilmu pengetahuan dan bebagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan atau Adiwiyata. Dari konsep pemikiran diatas kami nencoba untuk merencanakan sebuah program yang tidak saja memiliki wawasan nasional tetapi juga berwawasan global dimana program ini sangat menentukan perubahan kehidupan manusia , gaya hidup boros pada penggunaan sumber daya alam mulai detik ini harus dirubah, baik dalam proses pembelajaran maupun implementasinya bersama masyarakat, dewan sekolah, komite dan stakeholder lainnya,maka program inovasi ini kami beri nama Program Lingkungan Generasi Islami (POLIGAMI) program yang bernuansa lslami ,karena dengan menjalankan semua ketentuan lslam sesungguhnyalah kita semua sudah dapat memperoleh hasil dari apa yang menjadi program inovasi kami berikut ini.
A. Akar Permasalahan
Dari latar belakang permasalahan diatas dapat dirumuskan masalah akar/ pokok permasalahan yang akan menjadi deskripsi analisis
1. Isu Pemanasan Global membawa dampak pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia dan seisi alam, apa yang dapat dilakukan oleh manusia pada umumnya dan warga SMAN 3 Banjar pada khususnya untuk menyikapi dan mengurangi dampaknya?
2. Program apa yang akan diimplementasikan di sekolah demi mendukung program lingkungan generasi lslami?
B.Tujuan Penulisan
Umum
Secara umum tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai program inovasi Lingkungan yang bernuansa lslam yang diintegrasikan ke dalam seluruh mata pelajaran dan diimplementasikan oleh seluruh elemen yang terkait dengan lembaga SMAN 3 Banjar , isu pemanasan global serta keinginan dan idealisme penulis tentang program inovasi yang ingin penulis terapkan di SMAN 3 Banjar baik untuk jangka pendek,menengah maupun program jangka panjang yang tidak saja ingin menerapkan sistem sekolah berwawasan lingkungan tapi juga sekaligus menerapkan kaidah /esensi yang terpenting dalam kehidupan manusia sebagai mahluk Tuhan yaitu beramal saleh menjalankan perintahNya agar apa yang kita lakukan dalam hidup ini selalu perpusat pada status manusia sebagai khalifah di muka bumi .
Khusus
1. Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan oleh manusia pada umumnya dan warga sekolah pada khususnya dalam keikutsertaannya untuk mengurangi dampak pemanasan global.
2. Untuk mengetahui program apa yang yang akan diimplementasikan di sekolah demi mendukung program inovasi lingkungan generasi lslami
BAB ll
PEMBAHASAN
II. Analisa Diri (SWOT)
A. Strenght/Kekuatan
1. Kebijakan Nasional Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup
Kebijakan nasional lingkungan hidup merupakan nilai-nilai dasar dalam pelestarian lingkungan yang terdiri butir-butir sebagai berikut :
a. Pelestarian lingkungan dilaksanakan berdasarkan konsep Pembangunan Berkelanjutan yaitu pembangunan yang memenuhi aspirasi dan kebutukan manusia saat ini, tanpa mengurangi potensi pemenuhan aspirasi dan kebutuhan manusia pada generasi-generasi mendatang. Pembangunan berkelanjutan didasarkan atas kesejahteraan masyarakat serta keadilan dalam jangka waktu pendek, menengah dan panjang dengan keseimbangan pertumbuhan ekonomi, dinamika sosial dan pelestarian lingkungan hidup
b. Fungsi lingkungan perlu dilestarikan demi kepentingan manusia baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Pengambilan keputusan dalam pembangunan perlu memperhatikan pertimbangan daya dukung lingkungan sesuai fungsinya. Daya dukung lingkungan menjadi kendala (constraint) dalam pengambilan keputusan dan prinsip ini perlu dilakukan secara kontinyu dan konsekuen.
c. Pemanfaatan sumber daya alam tak terpulihkan perlu memperhatikan kebutuhan antar generasi. Pemanfaatan sumber daya alam terpulihkan perlu mempertahankan daya pemulihannya.
d. Setiap warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat dan berkewajiban untuk melestarikan lingkungan. Oleh karenanya, setiap warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan informasi lingkungan yang benar, lengkap dan mutakhir.
e. Dalam pelestarian lingkungan, usaha pencegahan lebih diutamakan daripada usaha penanggulangan dan pemulihan.
f. Kualitas lingkungan ditetapkan berdasarkan fungsinya. Pencemaran dan kerusakan lingkungan perlu dihindari bila sampai terjadi pencemaran dan perusakan lingkungan, maka diadakan penanggulangan dan pemulihan dengan tanggung jawab pada pihak yang menyebabkannya
g. Pelestarian lingkungan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip pelestarian melalui pendekatan manajemen yang layak dengan sistem pertanggung jawaban.
2. Siswa
3. Semangat, enerjik, kreatif
B. Weakness/Kelemahan:
1. Disiplin siswa masih kurang dalam memelihara kebersihan
lingkungaan
2. Memerlukan banyak biaya.
3. Peranan orang tua yang masih kurang dalam memberi
keteladanan siswa dalam hal kesadaran akan lingkungan.
C. Opportunity/Peluang
Kesempatan :
1. Bersosiaisasi , bermasyarakat
2. Kreatif dan menciptakan lapangan kerja
3.Mengembangkan kepribadian luhur dengan
mengimplementasikan isi Al-Qur’an.
4. Meningkatkan penghasilan keluarga /masyarakat.
D.Threats/Ancaman
1. Banyak kegiatan/aktifitas sehingga tidak/kurang konsentrasi dalam melakukan program.
2. Banyak mengeluarkan biaya pada awal program .
3. Berpengaruh terhadap keuangan sekolah.
III. Konsep Program
Konsep Program Lingkungan Generasi Islami di SMAN 3 Banjar
Sesuai dengan himbauan presiden RI tentang lingkungan hidup, visi dan misi Jawa Barat, Visi, Misi Kota Banjar dan Visi, Misi SMAN3 Banjar yaitu
Visi
“Semangat berkreasi kompetitif melalui keseimbangan penguasaan IPTEK dan IMTAQ”
Misi
1. Nyaman dalam proses belajar dan mengajar
2. Padan sarana dan presarana
3. Menghormati Azasi
4. Bermasyarakat
5. Manajemen Berbasis Sekolah.
Dari hal-hal yang tersebut diatas kemudian muncul konsep rumusan masalah , yaitu:
a. What/apa ?
1. Program Lingkungan Generasi Islami (POLIGAMI) adalah sebuah program yang muncul dari keprihatinan beberapa orang guru SMAN3 Banjar pada perubahan iklim yang semakin ekstrim, dan memiliki kepedulian untuk ikut serta dalam mengurangi dampaknya dengan mengintegrasikan program lingkungan hidup kedalam seluruh mata pelajaran yang ada di SMAN 3 Banjar .
2. Who/ siapa ?
Yang menjadi target program adalah
1. Siswa-siswi SMAN 3 Banjar.
2. Orang tua siswa.
3. Guru-guru, staf TU
4.Stakeholders termasuk dewan sekolah dan komite.
5. Unsur-unsur terkait lainnya.
3. When/ kapan ?
Setiap hari sekolah baik ketika PBM maupun di luar KBM dan di lingkungan rumah para siswa ,guru dan atau unsur-unsur terkait lainnya..
4. Why/ Mengapa ?
Melalui Program lingkungan ini diharapkan manusia secara umum dan unsur-unsur sekolah memiliki harmoni baik dengan sesama manusia maupun dengan alam lingkungan sekitar sehingga kelestarian alam dapat terjaga dan dapat mewariskan alam yang seimbang bagi generasi berikutnya.
5. How/ Bagaimana ?
Pelaksanaan Program yang diintegrasikan kedalam seluruh mata pelajaran baik sosial maupun eksak diharpkan mendapat dukungan dari semua unsur pendidik dan kependidikan sehingga dapat menghasilkan perilaku arif terhadap lingkungan dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari hal-hal yang kecil seefektif dan seefisien mungkin ,baik dari segi waktu maupun biaya, sampai kehidupan yang harmoni dengan lingkungan dan sesama hidup tercapai
IV. Nama Program
Tema:
“Memahami Kearifan terhadap keseimbangan lingkungan alam melalui pengimplementasian ajaran agama”
Judul:
“POLIGAMI (Program Lingkungan Generasi Islami”)
Bertitik tolak pada kehidupan jaman Rosululloh Muhammad SAW yang dikatakan sebaik-baiknya jaman dan sebaik baiknya teladan dan pemimpin dan merupakan refleksi dari isi Al-Qur’an ditambah visi ,misi jawa barat, visi misi kota Banjar dan visi, misi SMAN 3 Banjar yang juga sejalan , maka kami memiliki planning inovasi jangka pendek ,menengah dan jangka panjang untuk menciptakan generasi yang tidak saja cerdas tapi juga sensitif dan memiliki kearifan dalam menyikapi kehidupan yang semakin global secara islami dilihat dari sikap sebagian sumber daya manusia terhadap lingkungan hidup khususnya di lingkungan SMAN 3 Banjar diharapkan makin tercipta sikap tingkah laku yang berbudaya lingkungan hidup. Hal ini dilatar belakangi oleh :
1. Pengembangan kebijakan SMAN 3 Banjar yang peduli dan berbudaya lingkungan sebagai manifestasi dari pengamalan ajaran-ajaran lslam yang kaffah
Sudah merumuskan visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
a. Kebijakan SMAN 3 Banjar dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup sudah memasukan kedalam struktur KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) sebagai muatan lokal.
b. Kebijakan peningkatan kapasitas SDM di bidang pendidikan lingkungan hidup terus disosialisasikan kepada guru, komite sekolah, orang tua siswa, siswa dan warga sekolah, juga telah melaksanakan IHT kurikulum yang berorientasi lingkungan hidup, dan mengikuti semiloka.
c. Kebijakan SMAN 3 Banjar dalam upaya penghematan SDA, telah menerbitkan sejumlah tata tertib berkaitan dengan pemakaian listrik, air dan ATK.
d. Kebijakan SMAN 3 Banjar yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang sehat dan bersih, disamping adanya peraturan dan tata tertib sekolah yang mengatur tentang kesehatan sekolah dan lingkungannya seperti kantin,sampah, toilet, ruang kelas juga mengikuti lomba sekolah sehat.
e. Kebijakan SMAN 3 Banjar untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup sudah teralokasikan dalam RAPBS dan sudah melakukan penggalangan dana mandiri melalui program Bumbu(Bumbung Bambu) dari penjualan bunga dan budidaya tanaman lainnya.
2. Pengembangan kurikulum diSMAN 3 Banjar yang berbasis lingkungan
a. Telah berlangsungnya pengembangan materi PLH secara monolitik melalui muatan lokal.
b. Persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar dijadikan topik pembelajaran ,sseperti sampah sebagai persoalan lingkungan hidup,pencemaran lingkungan industri, rumah tangga dan konsep penghijauan.
c. Pengembangan metode belajar dan studi lapangan berbasis lingkungan dan berbudaya seperti konservasi hutan ke kawasan gunung Babakan,pengamatan dan investigasi ke galian pasir di pinggir sungai citanduy, studi kasus dampak home industri tahu dan tempe di dusun Parunglesang dan Balokang, dan mengukur kadar Ph.
d. Mengembangkan kegiatan kurikuler yang bertema lingkungan hidup seperti pemanfaatan laboratorium Alam , pemanfaatan sampah, lomba pemanfaatan limbah antar kelas, pencemaran lingkungan hidup, mengembangkan budidaya tanaman hias, mengembangkan tanaman toga,dan apotek hidupyang dilombakan sebulan sekali dan diberi reward untuk pemenang ke 1,2,3.
3. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
a. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang bertema lingkungan hidup seperti Karya Ilmiah Remaja, Pecinta Alam, dan Kelompok Budi Daya Tanaman.
b. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan fihak luar sekolah seperti konservasi hutan, penghijauan, seminar da loka karya,
c. kegiatan Jum’at bersih dan sebagainya.
d. Membangun kemitraan pengembangan pendidikan lingkungan hidup bersama LSM , Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, dll.
4. Pengembangan dan pengelolaan sarana pendukung sekolah untk pendidikan Lingkungan Hidup
a. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah untuk pendidikan lingkungan hidup seperti penyediaan tong sampah, penyediaan tempat pembuangan sampah sementara, pemanfaatan lahan danpemanfaatan kolam.
b. Peningkatan kualitas lingkungan sekolah dan sekitarnya dengan menerakan sistem pengelilaan cahaya ruang, ventilasi udara yang sehat,pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh/penghijauan, pemeliharaandan pengelolaan fasilitas sanitasi.
c. Melakukan penghematan SDA (Listrik,Air,ATK).
Menyediakan lokasi kantin yang representatif dan memenuhi standar kesehatan ,kebersihan, pemeriksaan berkala terhadap kualitas makanan kantin, penggunaan kemasan ramah lingkungan, memberikan penyuluhan pada para pedagang dan menunjuk guru yang bertanggungjawab terhadap lingkungan hidup.
V. Kegiatan-kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama program lingkungan generasi lslami (poligami) yang dilahirkan dan dikaji di mesjid sebagai “study center” dibagi dalam beberapa kelompok yaitu :
1. Etika Ramah Lingkungan yaitu segala kegiatan yang mengatur semua unsur yang ada di sekolah untuk mulaai melakukan kegiatan yang peduli akan kebersihan ,keindahan dan kesehatan lingkungan.
2. Green House yaitu tempat dimana seluruh mata pelajaran menggunakannya sebagai media pembelajaran dalam prosses belajar mengajar .
3. Zero Waste yaitu program pengelolaan sampah secara swadaya dengan memilah-milah antara sampah organik dan sampah an-organik sehimgga menghasilkan pupuk dan kerajinan tangan yang memiliki nilai jual.
4. Cycling To School merupakan program penggunaan sepeda sebagai pengganti kendaraan bermotor yang tidak ramah lingkungan sebagai alat transportasi.
5. Subsidi Silang berupa bantuan bagi siswa yang kurang mampu yang pendanaannya berasal dari keuntungan penjualan tanaman yang dikembangkan green House , kerajinan tangan dan pupuk .
Adapun implementasi program kami untuk sekolah berwawasan lingkungan yang diberi nama program lingkungan generasi lslami satu tahun kedepan yaitu sebagai berikut
1. Program Jangka Pendek dan Menengah
Konsep dasar jangka pendek yang akan menjadi program kami di SMAN 3 Banjar adalah ;
a. Adanya larangan pemakaian alat makan dan minum yang sekali pakai ,baik untuk siswa maupun di kantin-kantin.
b. Di masing-masing kelas disediakan galon minuman air mineral dan dilarang membawa minuman dalam kemasan plastik.
c. Adanya larangan membawa makanan atau minuman dari luar sekolah yang dikemas dalam plastik dan botol plastik.
d. Mulai menjalankan kegiatan di luar sekolah yang sejalan dengan misi pembelajaran dan penyelamatan lingkungan , diantaranya replantasi lahan kritis di kota Banjar, misalnya di bumi perkemahan kecamatan Banjar.
e. Diadakannya lomba kebersihan lingkungan kelas dan kerja bakti secara rutin dan pemenangnya diumumka setiap upacara bendera.
f. Penerapa reward and punishment bagi siswa yang berperilaku ramah lingkungan, misalnya memungut sampah dan menanam bibit tanaman bagi siswa yang kesiangan/terlambat masuk sekolah dan pelanggaran lainnya.
g. Menyertakan muatan lokal mengenai lingkungan hidup dan didukung oleh organisasi-organisasi yang ada di sekolah ,misalnya pramuka dengan saka-sakanya, OSIS dengan Majalah Dindingnya yang akan menyebar luaskan kesadaran akan pemanasan global melalui media jurnalistiknya, kelompok
h. pecinta alam,atau klub lainnya yang saling terintegrasi dan saling mendukung ,dengan harapan agar siswa dan seluruh unsur sekolah lebih serius dalam bersikap dan siap menghadapi lingkungan yang sedang berubah, baik itu dari
segi kesehatan.
i. Adakan gerakan tanam 1000 bunga, yang akan menjadi simbol bagi semua murid berpartisipasi dalam program ini.
j. Adakan program SMA3 menuju ZERO WASTE. Dengan cara mengolah limbah sekolah menjadi kompos.Kembangkan tempat pembuangan sampah yang sudah ada menjadi TPS terpilah sesuai dengan komposisi yang ada. Sampah organik dibuat menjadi kompos dibantu oleh guru kimia dan biologi, sedangkan sampah non organik diolah menjadi souvenir dibantu oleh guru-guru kesenian. Misalkan sampah kulit buah-buahan diubah menjadi sari yang bisa digunakan untuk aroma berbagai produk makanan dan minuman atau untuk pencampur briket anti nyamuk dan pupuk cair dari sisa makanan.
k. Membuat green house yang menggunakan limbah sebagai media tanamnya dan dikelola oleh hobbiers atau unsur sekolah.
l. Dengan biaya rutin yang tersedia, kami akan mengoptimalkan semua fasilitas yang ada, baik berupa infrastruktur yang terpelihara, sumber daya manusianya yang terpenuhi kebutuhan lahir dan rohaninya sejalan dengan konsep dasar penulisan makalah ini; dengan berpedoman pada visi dan misi yang berwawasan lingkungan dan lingkungan kerja yang berjalan kondusif, fasilitas sekolah terpelihara dengan asri, apik dan bersih, lingkungan kantin yang
m. mengakomodir kebutuhan unsur-unsur sekolah diharapkan akan memberi efek yang baik bagi berlangsungnya PBM dan suasana nyamanpun akan tercipta.
n. Pengelolaan keuangan yang bersifat subsidi silang dari masyarakat ,stakeholder dan komite sekolah kepada siswa yang kurang mampu akan akan meningkatkan solidaritas antar siswa dan pemanfaatan zakat dan infak orang
o. tua siswa berupa barang dan uang atau pemanfaatan buku-buku bekas kakak kelas akan sangat menunjang keberlangsungan pendidikan dalam persfektif yang lebih luas, artinya masyarakatpun diingatkan kembali akan kepedulian untuk mencerdaskan semua anak bangsa ,yang disosialisasikan pada awal masuk semester pertama dengan pendekatan kemanusiaan oleh setiap wali kelas dan unsur-unsur sekolah lainnya.
p. Menumbuhkan inovasi pembelajaran setiap mata pelajaran melalui aktivitas MGMP sekolah, yang diikuti oleh reward yang pantas bagi kelompok MGMP. Memberikan kebebasan pada guru-guru/MGMP dalam inovasi pembelajaran dari mulai perencanaan sampai penilaian.
q. Mempraktekan sistem lesson study untuk terus menerus menumbuhkan semangat meneliti dan menulis pada guru-guru yang akhirnya akan meningkatkan kualitas PBM dan membawa efek meningkatnya mutu output baik yang mau melanjutkan ke perguruan tinggi, yang akan membuka lapangan kerja, maupun yang akan bekerja pada perusahaan-perusahaan tertentu.
r. Menumbuhkan semangat meneliti dan uji coba pada siswa baik siswa-siswa pada program IPS maupun program IPA dengan cara mendekatkan siswa pada materi ajar pada kehidupan nyata di lapangan ; menemukan permasalahan di
s. lapangan dan dicari pemecahannya akan lebih efekif untuk pencapaian mutu
t. kompetensi siswa. Misalnya pada mata pelajaran biologi siswa diajak untuk meneliti lingkungan suatu kampung dari sudut sanitasi air,bagaimana penduduk mendapatkan air dan mengolah limbahnya sehingga siswa bisa
mengetahui dan mempraktekan perlakuan seperti apa yang aman bagi lingkungan,
mempresentasikannya dihadapan kelas atau pada tingkatan lebih tinggi lagi.
u. Memberikan bantuan biaya pada guru-guru yang akan melakukan penelitian sehingga guru-guru selalu terpacu untuk selalu up to date dari segi keilmuannya. Biaya tersebut dapat diusahakan oleh komite dan dewan sekolah sehingga walaupun subsidi dari pemerintah untuk bantuan (BKM) sudah tidak ada lagi, tapi komite dan dewan pendidikan sudah bisa mandiri dalam pengadaan dana baik untuk peningkatan mutu guru maupun siswa.
v. Memberikan reward bagi siswa yang rumahnya tidak terlalu jauh (kurang dari 2 km) untuk tidak menggunakan sepeda motor, tetapi menggunakan sepeda atau jalan kaki sebagai implementasi dari pelajaran lingkungan hidup dan ikut seta dalam mengurangi efek rumah kaca dengan memberikan nilai lebih tinggi untuk semua mata pelajaran secara bertahap, dengan diberi contoh oleh unsur-unsur sekolah dari kepala, guru dan staf TU .
w. Lebih banyak memberikan implementasi sosial dari setiap mata pelajaran supaya pembelajaran lebih bermakna. Memberikan pengalaman terlebih dahulu baru kemudian analisa untuk memperkaya wawasan siswa dandiharapkan dapat memperkuat mental siswa dalam memaknai pembelajaran .
2. Program jangka panjang Keagamaan
Untuk program jangka panjang diharapkan sekolah memiliki program-program yang bersifat swadaya, baik dalam bidang sosial misalnya membantu siswa yang kurang mampu dengan alasan akan dipotongnya anggaran pendidikan 10%yang diputuskan dalam rapat paripurna DPR,Kamis 10/4 Kompas, dan subsidi pemerintah untuk beasiswa bagi siswa miskin dan bantuan operasional sekolah (BOS) khusus buku pelajaran. Pemotongan tersebut menunjukan bahwa pendidikan tidak menjadi prioritas karena pemotongan tidak sama dengan departemen lain dan hal ini mendorong kita sebagai pelaku-pelaku pendidikan di daerah harus sebisa mungkin mengefisienkan penggunaan dana ditambah program-program lain yang dapat menanggulangi pembiayaan pendidikan seperti sistim subsidi silang ,dan pengadaan warung usaha yang dikelola siswa.Sedangkan program keagamaan yang diharapkan dapat efektif dalam menunjang program lingkungan islami adalah
1. Pengembangan kurikulum untuk pengaplikasian ajaran Al-Qur’an dengan mengadakan kajian ayat-ayatNya.
2. Pengimplementasian secara bergilir antara teori dan praktek di lapangan.
3. Mendorong para guru dan semua unsur sekolah untuk ikut serta dalam program.
30 (very easy) Steps To Save Our World
Tiga puluh langkah untuk menyelamatkan bumi berikut diharapkan dapat menjadi pegangan bagi peserta didik untuk memulai penyelamatan bumi dan diharapkan pula dapat memberi efek piramid di lingkungan keluarga dan masyarakat dimana mereka berada ;
1. Matikan alat elektronik yang tidak terpakai. Alat listrik dalam posisi stand by ternyata juga masih menggunakan listrik. Dengan mengurangi penggunaan energi listrik diharapka kita bisa mengurangi pembuangan karbondioksida di udara
2. Jangan biarkan air mengalir terus saat kita menggosok gigi ataupun mencuci tangan .Kita wajib menghemat air mulai dari sekarang , karena global warming berpotensi besar menyebabkan kekeringan.
3. Pakailah air bekas mencuci buah atau sayuran untuk menyiram tanaman.
4. Tampunglah air hujan untuk membersihkan rumah,kendaraan dan teras atau menyiram tanaman.
5. Gunakan batre isi ulang (rechargeable batteries) untuk peralatan komunikasi anda dan lainnya yang memungkinkan.
6. Minimalisir penggunaan alat-alat makan yang berbahan plastik sekali pakai supaya sampah an organik tidak bertambah banyak.
7. Pakai kertas bekas untuk mencatat pesan ,karena kita tahu pasti bahwa pohon berasal dari bahan dasar kertas.apaohonsangat berguna bagi penyerapan karbondioksida dari udara , dengan menghemat kertas berarti secara tidak langsung kita bisa mengurangi penebangan hutan yang sangat merugikan lingkungan.
8. Print kertas dengan cara bolak balik agar menghemat dari berbagai segi.
9. Sekali-kali kirimlah e-card buat teman sebagai pengganti kartu . Kalau memang mau mengirim kartu pilihlah yang terbuat dari recycle sebagai implementasi kepedulian kita pada lingkungan hidup kita.
10. Untuk mengurangi penggunaan plastik bawalah kantung atau tas sendiri bila akan berbelanja .
11. Belilah baju atau pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun supaya kita tidak kepanasan.
12. Mulailah mengganti makanan kita dengan sayuan dan buah-buahan yang organik agar lebih sehat dan terbebas dari zat-zat kimia.
13. Simpanlah botol minuman di tas kita kemanapin kita pergi agar konsumsi minuman berwadah plastik bisa terkurangi.
14. Pakailah saputangan untuk menggantikan tissue.
15. Apabila terpaksa pakai tissue pakailah tissue yang terbuat dari bahan recycle.
16. Tanamlah bunga dan tumbuhan sebanyak mungkin di halaman rumah kita agar udara terasa lebih segar.
17. Tanamlah tumbuhan dimanapun anda lihat ada lahan kritis.
18. Pakailahpupuk alami untuk tanaman kita.
19. Jangan mencharge handphone semalaman, selain dapat merusak hp juga boros listrik
20. Hindari penggunaan AC dan lampu di siang hari.
21. Menggunakan kipas angin lebih baik dan ramah lingkungan daripada menggunakan AC
22. Minum teh tubruk lebih baik daripada minum teh celup, karena sampah teh tubruk adalah sampah organik dan sampah teh celup adalah sampah an organik.
23. Kecilkan suhu AC yang sedang anda pakai.
24. Gantilah lampu-lampu di rumah anda dengan lampu-lampu hemat energi.
25. Gunakan baju-baju yang memiliki warna yang tidak menyerap panas ,dengan cara menghindari warna hitam di siang hari.
26. Pakailah shower untuk mandi agar menghemat air.
27. Jangan biarkan air keran menetes ,dan segera tutup atau perbaiki.
28. Biasakanlah berjalan kaki atau naik sepeda untuk aktivitas anda sehai-hari.
29. Kurangi penggunaan hair spray , parfum yang disemprot, dan hair dryer.
30. Buatlah satu hari dalam seminggu sebagai hari tanpa daging agar anda tetap sehat.
VI. Target dan Sasaran Kegiatan
1. Siswa-siswi SMAN 3 Banjar
2 .Unsur-unsur sekolah,dewan sekolah ,komite sekolah dan orang tua siswa juga masyarakat sekitar.
Sasaran kegiatan dalam program lingkungan generasi lslami (POLIGAMI) ini adalah seluruh siswa dan semua unsur yang terkait dengan lembaga SMAN 3 Banjar , karena program ini terkait dengan masalah yang sedang dihadapi oleh seluruh umat manusia dan alam sekitar kita yaitu pemanasan global, dimana penanganannya memerlukan koordinasi dan keterlibatan seluruh elemen baik dari lapisan terbawah yaitu masyarakat awam sampai ke unsur birokrasi tingkat legislatif dan yudikatif. Pengintegrasian program lingkungan hidup pada semua mata pelajaran akan sangat membantu dalam suksesnya program ini, kesadaran akan pentingnya mengubah perilaku individu akan sangat tergantung pada kesadaran bahwa apa yang sedang terjadi adalah masalah yang sangat mendesak, dan harus dimulai sekarang juga dan dimulai dari diri kita .Target jangka pendek adalah:
1. Pembuatan / pengadaan “Green House” sebagai pusat kegiatan PBM baik program IPS maupun IPA.
2. Satu siswa menanam 1 batang pohon dan berkewajiban memelihara dan mengembangbiakkan sebanyak-banyaknya dengan reward bagi siswa terbaik dalam penyemaian dan penyebaran bibit tanaman.
3. Bagi siswa yang berhasil dan berminat dapat menjual bibit ataupun pohon-pohon /bunga yang sudah layak dijual.
4. Pemanfaatan limbah dapat dibuat menjadi kerajinan tangan yang nantinya dapat dikoordinir oleh guru-guru bidang studi terkait dan diberi reward atau dipamerkan dalam event-event tertentu.
5. Pemanfaatan limbah organik dapat dimanfaatkan menjadi kompos cair maupun serbuk dan dijual di koperasi sekolah.
6. Pemberdayaan kantin dan koperasi sekolah yang dapat mendatangkan kesejahteraan bagi semua unsur sekolah.
7. Diharapkan semua unsur sekolah pada ahirnya memiliki kesadaran penuh tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan sumber-sumber alam yang terkandung didalamnya untuk keuntungan masa kini maupun masa yang akan datang sebagai warisan generasi berikutnya.
8. Pemahaman dan kesadaran yang terlihat dalam perilaku unsur-unsur sekolah adalah sebagai kesadaran akan hakikat hidup dan kehidupan yang hakiki yaitu untuk beribadah kepada sang Khalik Pencipta alam semesta.
VII. Merancang Manajemen Kegiatan
Kegiatan Program Lingkungan Generasi Islami (POLIGAMI), merupakan program yang terintegrasi dengan semua mata pelajaran yang ada di SMAN 3 Banjar, jadi program ini harus diusung difahami terlebih dulu oleh guru-guru sebagai ujung tombak keberhasilan program.
A. Planning
1. Waktu dan Tempat Kegiatan.
Waktu : Bulan April – Oktober (jangka pendek /6 bulan)
Tempat : 1. Kampus SMAN 3 Banjar (Green House)
2.Lingkungan tempat tinggal siswa dansemua unsur sekolah
3.Lingkungan masyarakat sekitar kampus .
2. Objek kegiatan :
1. Guru-guru dan unsur sekolah.
2. Dewan sekolah dan komite
3. Siswa SMAN 3 Banjar
4. Masyarakat yang memiliki hubungan dengan lembaga SMAN 3
Banjar.
5.Alumni SMAN 3 Banjar dan masyarakat sekitarnya.
3. Pelaksana Kegiatan
1. Pelindung : Kepala SMAN 3 Banjar
(Drs.Kusdiaman,MPd)
2. Pembina : Dr.H.. Suherli, MPd.
3. Penasihat : Wakasek Kurikulum
(lip Syarif,SP)
4. Penanggungjawab : Lilis Rinalia,SPd.
5. Administrasi : Nanang Sukmana,SPd.
6. Bendahara : Lilis Rarmaniawati,lr
7. Pelaksana lapangan : Iin Syarqiah,SPd.
8. Monev : Kinkin Komala,SPd.
4.Pembiayaan
a. Program ini dilengkapi dengan audio visual
b. Buku-buku sumber.
Melibatkan;
a. Pelaksana lapangan dan
b. Responden.
Untuk pelaksanaan program lingkungan generasi lslami (POLIGAMI) ini, memerlukan biaya yang tidak sedikit, untuk itu perlu dukungan dana dari fihak-fihak terkait yaitu orang tua siswa, donatur dan sponsor lainnya, seperti instansi terkait dengan lingkungan baik swasta maupun negeri, dan para pengusaha di lingkungan kota Banjar yang peduli pada masalah lingkungan.
B.Organizing
1.Waktu dan tempat
1.Waktu : April-Oktober 2008-04-28
2.Tempat : SMAN 3 Banjar dan diluar kampus SMAN 3
Banjar (di masyarakat)
2. Objek kegiatan
a. Mengumpulkan data tentang cara pengimplementasian program-program lingkungan generasi lslami yang diperlukan.
b. Mencari sumber-sumber dana oleh bendahara dan panitia lainnya.
B. Actuating
Pelaksanaan program lingkungan generasi lslami ini dimulai dengan
Petunjuk Teknis :
1.Tanggal 1-12 April 2008
a. Persiapan Proposal
b.Menghubungi pendukung kegiatan
c.Rapat sosialisasi dengan para guru sebagai ujung
tombak pelaksanaan program.
d. Konfirmasi dengan pembina (Dr.H.Suherli, MPd.)
e. Persiapan pelaksanaan di kelas dan luar kelas yang
diintegasikan dalam setiap mata pelajaran.
f. Persiapan ‘green house’ yang merupakan pusat
kegiatan program integrasi.
2.Petunjuk Pelaksanaan
1. Persiapan Umum
2. Sosialisasi program pada siswa dan orang tua siswa
secara lisan dan tulisan dengan bantuan wali kelas dan
guru-guru terkait.
3. Pengumpulan data secara audio visual
4. Cek ulang data yang sudah terkumpul.
5. Menyusun data secara sistematis ,menarik dan logis.
6. Mengemas hasil kegiatan berupa makalah dan CD
7. Menyerahkan hasilnya pada dosen.
D. Controlling : Monitoring dan Evaluating (MONEV)
Dilakukan oleh tim monitoring independen yaitu donatur dan unsur-unsur terkait dengan program
Aspek-aspek yang dievaluasi adalah:
1.Fungsi manajemen :
perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan
a.Perencanaan:waktu,tempat,etnis,kegiatan,pelaksanaan,
pembiayaan dan target serta sasarannya.
b.Pengorganisasian : Kesesuaian dengan perencanaan.
c.Pelaksanaan : Kesesuaian dengan perencanaaan dan
pelaksanaan.
2. Kegiatan yang dilakukan di dalam dan diluar kampus
SMAN 3 Banjar kesesuaian dengan tempat dan
waktu.
3. Target dan Sasaran Kegiatan
a. Target : Berapa banyak target yang telah
dicapai(persentase keberhasilan)
b. Sasaran : Seberapa jauh sasaran yang telah dicapai
mengenai sumber daya manusianya ,kegiatan dan
implementasinya
VIII. Kelemahan dan Keunggulan Program
Kelemahan
Kerusakan lingkungan hidup telah semakin parah, sumber daya alam
semakinmenipis, sikap masyarakat yang cinta lingkungan belum terbentuk sepenuhnya.
eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali oleh manusia yang sebagian besar berpendidikan masih terus terjadi. Dari sisi pendidikan, hal ini disebakan oleh berbagai hal .Kelemahan dari program sekolah inovatif berwawasan lingkungan yang kami beri nama Program Lingkungan Generasi Islami ini adalah ;
1. Sumber daya manusia / guru-guru dan finansial dari unsur-unsur sekolah yang belum siap .
2. Orang tua siswa dan guru yang yang belum mendukung.
3. Kecenderungan siswa yang belum disiplin membuat program ini akan terasa memberatkan unsur-unsur pendidik dan tenaga kependidikan di SMAN 3 Banjar.
4. Penilaian pengembangan “affectif domain” yang belum merupakan bagian dari sistem penilaian hasil pendidikan di sekolah.
5. Belum menjangkau semua guru.
6. Kurangnya buku-buku pendidikan lingkungan hidup untuk guru maupun siswa.
7. Kurangnya keteladanan di masyarakat luas/orang tua siswa mengenai perilaku memelihara keseimbangan hubungan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan kimia, fisika, biologi serta antara manusia dan kebudayaannya.
8. Kuragnya komunikasi ahli-ahli lingkungan dengan para tenaga pengajar pendidikan lingkungan hidup.
9. Kurangnya motivasi siswa dalam keikutsertaannya dalam implementasi program.
Keunggulan
Adapun keunggulan dari program inovasi ini adalah ;
1. Program yang berkaitan dengan isu lingkungan mendapat dukungan luas dari pemerintah dan dari badan-badan dunia.
2. Suksesnya program ini akan sangat menguntungkan baik bagi lingkungan sekolah,pemerintah daerah kota Banjar khususnya, dan ikut serta dalam mereduksi dampak global warming bagi lingkungan.
3. Melatih kedisiplinan siswa secara langsung dalam keikutsertaannya mengimplementasikan perilaku ramah lingkungan dan pembelajaran bagi masyarakat secara tidak langsung (melalui siswa)
4. Meningkatkan prestasi dan prestise SMAN 3 di mata masyarakat kota Banjar khususnya.
5. Membantu pemerintah kota Banjar ikut serta menjaga kebersihan, keindahan dan lingkungan yang sehat.
6. Memperluas wawasan dan melatih kearifan siswa dalam menyikapi hal-hal yang berhubungan dengan lingkungan hidup dan permasalahannya.
7. Sejarah panjang pengalaman sebagai cikal bakal SMA 3 berasal dari sebuah impian seorang guru SMA Negeri Banjar pada tahun 1980 yang bernama bapak Drs.H. Unen Astramanggala (sekarang ketua DPRD kota Banjar) untuk lebih memeratakan kesempatan memperoleh pendidikan lebih tinggi bagi seluruh anak bangsa, dimulai dengan mendirikan SMA PGRI. Dengan berbagai pertimbangan penerimaan pertama siswa baru sebanyak 6 kelas besar . Ruang kelas yang masih menumpang di SMAN Banjar dan guru-guru pengajar yang juga sebagian besar berasal dari SMA yang sama bertempat di jalan K.H.Mustofa Banjar. Memiliki segudang prestasi dalam bidang kesenian tradisional maupun modern sejak awal menjadikan SMA PGRI cepat populer di kalangan masyarakat kota Banjar dan sekitarnya. Setelah melalui perjalanan panjang dengan berbagai tantangan, khususnya dengan berkurangnya jumlah siswa seiring dengan tumbuh kembangnya persekolahan di kota Banjar dan sekitarnya juga masyarakat yang negeri minded menjadikan SMA PGRI hanya memiliki sekitar 70 siswa pada tahun ajaran 2005/2006.Tawaran bapak walikota Banjar dr.H.Herman Sutrisno,MM pada awal tahun 2006 untuk menjadikan perubahan status SMA PGRI menjadi SMA Negeri 3 Banjar disambut gembira oleh sebagian besar unsur-unsur sekolah khususnya yang berada di Banjar, Dalam prosesnya yang cukup panjang akhirnya atas restu dari semua unsur yayasan termasuk ketua PGRI Prof.Dr.Mohamad Surya dan unsur pemerintahan kota Banjar pada tanggal 2 Mei 2006, bertepatan dengan peringatan hari Pendidikan Nasional SMAN 3 Banjar diresmikan dihadapan notaris dan perwakilan dari unsur-unsur terkait serta wakil dari yayasan PGRI .Kepala SMAN3 yang pertama yaitu bapak Drs.Tono Sartono mengawali kepemimpinannya sekaligus melanjutkan program SMA PGRI yang belum tercapai hingga tahun 2007 dengan baik, situasi yang kondusif antar unsur sekolah adalah modal yang baik bagi diawalinya sebuah program. Setelah beliau pensiun pada bulan Oktober tahun 2007, kepemimpinan SMAN 3 dilanjutkan oleh bapak Drs.Kusdiaman,MPd hingga sekarang, beliau merupakan salah seorang pengurus yayasan PPLP PGRI kota Banjar. Sejarah panjang tersebut dapat memperkuat program-program yang akan disodorkan kepada stakeholders yang ada di masyarakat kota Banjar.
IX. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Indikator penilaian terhadap pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup terllihat pada ;
1. Tingkat penguasaan materi pendidikan lingkungan hidup.
2. Perubahan sikap dan perilaku siswa terhadap lingkungan hidup.
3. Perbaikan terhadap lingkungan hidup.
4. Aktivitas/peran serta siswa dan guru kepada masyarakat dalam perbaikan lingkungan hidup
5. Memonitor kemajuan dan melihat seberapa jauh tujuan telah dicapai merupakan hal yang penting. Hal ini memungkinkan rencana dimodifikasi berdasarkan pengalaman
6. Semakin tidak pasti dan tidak jelas suatu proses perubahan semakin besar perlu review secara periodik.
7. Setelah perubahan atau ketika kejadian penting tertentu dilalui,post-audit dilakukan
(a). Untuk menunjukan bahwa tujuan telah diperoleh.
(b). Untuk memastikan pelajaran yang dapat dipelajari
untuk proyek yang akan datang.
BAB III
KESIMPULAN
Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup yang disusun Kementrian Negara Lingkungan Hidup tahun 2004, dimana tujuan pendidikan lingkungan hidup adalah mendorong dan memberikan kesempatan kepada masyarakat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap pada akhirnya diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian, komitmen untuk melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan hidup secara bijaksana, turut menciptakan pola perilaku baru yang bersahabat dengan lingkungan hidup, mengembangkan etika lingkungan dan memperbaiki kualitas hidup yang sesuai dengan ajaran agama.
Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional No. KEP-07/MENLH/06/2005 dan No. 05/VI/KB/2005 tanggal 3 Juni 2005 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup. Kesepakatan ini merupakan pembaharuan dari kesepakatan terdahulu (21 Mei 1996, No. 0142/U/1996 dan KEP-89/MENLH/5/1996), diharapkan menjadi payung yang baru bagi pelaksanaan seluruh kegiatan pendidikan lingkungan hidup, baik yang dikoordinasiakan oleh Kementrian Negara Lingkungan Hidup, maupun oleh Departemen Pendidikan Nasional serta pihak-pihak terkait lainnya . Pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup dalam seluruh mata pelajaran diharapkan akan menunbuhkan perilaku arif terhadap lingkungan dan lebih cepat terasa manfaatnya dalam upaya mengurangi efek pemanasan global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar