Senin, 15 Juni 2009

Sejarah Perkembangan Akuntansi

A. Sejarah Perkembangan Akuntansi
1. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan
Sejalan dengan perkembangan perekonomian dunia sejak manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran, sudah ditemukan berbagai cara untuk mencatat kejadian-kejadian yang berhubungan dengan keuangan yang dicatat dengan cara sederhana, tidak dalam buku tetapi dicatat dalam batu, kulit kayu dan sebagainya. Catatan tertua yang telah ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, baik berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di mesir dan Yunani kuno, walaupun pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan seringkali hanya merupakan pencatatan yang tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan sejalan dengan perkembangan dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan Akuntansi bersamaan dengan ditemukannya “Sistem Pembukuan Berpasangan (Double Entry System)” oleh pedagang-pedagang venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal pada masa itu.
Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran pembukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Lucas Paciolo dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometria, Proportioni Et Proportionalita” yang berisi tentang pelajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi tentang pelajaran pembukuan berjudul “Tractatus De Computis Et Scriptorio”. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya yang berpegang pada cara pembukuan Paciolo. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistem dengan menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, Sistem Inggris dan Sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda disebut juga sistem kontinental, sedangkan sistem Inggris dan Sistem Amerika Serikat disebut Sistem Anglo-Saxon.

2. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo-Saxon
Pada abad pertengahan, perdagangan yang berpusat di Venesia berpindah ke Eropa Barat terutama di Inggris pada masa Revolusi industri menjadi pusat perdagangan dan pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat.
Sistem pembukuan berpasangan yang dikenal dengan akuntansi, selanjutnya pada akhir abad ke-19 berkembang di Amerika Serikat yang disebut Accounting (Akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data-data akuntansi, sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan canggih dan efisien.
Akuntansi tidaklah sama dengan tata buku walaupun akuntansi berasal dari pembukuan berpasangan yang telah dikembangkan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, salah satu diantaranya termasuk pembukuan.
Setelah tahun 1960, Akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia, sedangkan pada waktu sebelumnya pada umumnya hanya dikenal pembukuan cara belanda (sistem Kontinental). Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berkembang dari sistem Eropa (Kontinental) menjadi sistem Amerika (Anglo-Saxon) yang disebut Accounting (Akuntansi).
Sebenarnya terdapat perbedaan istilah antara accounting dengan accountancy (akuntansi). Accounting biasanya digunakan untuk bidang yang berhubungan dengan teori atau suatu bidang yang khusus, sedangkan accountancy digunakan untuk suatu bidang praktik saja atau teori saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar